Friday, June 27, 2008

After Capitalism (Part 2)

Kembali ke topic. Sebagaimana telah kujelaskan d blogku sebelumnya, begitulah dampak nyata kapitalisme d ozzy yg kutinggali skrng ini. Singkat kata, g seindah apa yg digembar gemborkan oleh para pendukung kapitalisme selama ini.

Itu masih kalo dilihat dri segi materi. Tapi yg paling parah dari kapitalisme ini adalah hilangnya aspek moral dan hari nurani manusia. Aq g kan heran dgn fakta ini karena bagaimanapun, kapitalisme yg mementingkan segi pengumpulan materi duniawi dgn cara apapun, tentunya akan menggerus nilai moralitas, nurani dan tentunya rohani.

G susah kok nyari contoh nyata tuk hal ini. Saksikanlah bagaimana dekadensi kapitalisme telah member jalan terhadap lahirnya fakta seperti munculnya kaum hombreng, seks bebas, individualism, bunuh diri, pedofilia, korupsi, pluralisme agama, dan HIV/AIDS.

Ketika agama pun dijadikan pelarian utk menutupi kekurangan dan kekeringan batin akibat ketidakmampuan kapitalisme memenuhi naluri manusia yg satu ini, apakah agama sukses?Jawabannya bsa ya bsa tidak. Tidak jika agama hanya dijadikan sarana memenuhi aspek rohani belaka. Memang, semua manusia akan butuh sarana pemenuhan utk menyalurkan naluri kerohanian mreka. Namun demikian, pemenuhan naluri ini saja tidak kan pernah cukup tuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia yg telah bagaikan benang kusut.

Dibutuhkan suatu solusi komprehensif dan alami sesuai fitrah manusia utk dapat menyelesaikan masalah2 diatas. Kapitalisme?Jelas2 ini telah gagal menyelesaikan masalah dan juga sekaligus gagal memanusiakan manusia karena membuat manusia menjadi hamba materi. Sosialisme?Keruntuhan entitas pengusung sosialisme/komunisme pada awal dekade 90an telah menunjukkan bahwa ideology ini tdk lebih baik dri kapitalisme sekalipun.

So…what’s the solution. I’ d say back to Islam. Why would I say this? First, empirically, Islam tdk hanya merupakan suatu agama ritual belaka tpi sekaligus juga merupakan agama yg member tuntunan hidup terhadap semua sendi kehidupan baik itu sosial, masyarakat, makan-minum, cara berpakaian, ekonomi sampai politik. Kedua, secara historis, Islam pernah Berjaya selama kurang lebih 13 abad lamanya dalam menerapkan syariah-Nya dan selama itu pula tidak hanya umat Islam yang diuntungkan tpi umat agama lain.

Yang jelas ini bukan merupakan suatu utopia karena dulu pernah diterapkan. Hanya dibutuhkan pencerahan dari umat manusia utk dapat memahami bahwa gusti Allah SWT telah memberikan kita seperangkat aturan yang Maha Agung yakni syariah-Nya. Kenapa kita masih berpaling pada yg lain dan telah terbukti mendatangkan bencana dan malapetaka tiada akhir?Kalo kita melihat, memikirkan dan merenung berbagai fakta dari kapitalisme, akan kita dapati bahwa hanya masalah waktu saja sd kapitalisme akan bernasib seperti komunisme dulu, yakni keruntuhan dan kehancurannya. Kapan?Only the heavens know…But then…everything can be excelled with the will and power of mankind. We r not just puppets of the skies, but we have the power to decide our own fate and future. So….it all goes back to mankind, do they wanna perish or go forward…?

No comments:

Post a Comment