Melanjutan rangkaian movie spree-ku, kali ini bisa ngeliat sebuah sekuel komedi yang lumayan lucu. Yup....Evan Almighty.
Temanya sih hampir hampir sama dengan prekuelnya. Tapi kali ini nih ceritanya Tuhan tidak lagi memberi tugasnya pada seorang manusia tetapi menunjuk seorang manusia tuk jadi seorang nabi. Dan manusia yang apes tersebut tidak lain adalah Evan Baxter. Kalo lupa orang ini adalah rival si Bruce Nolan pada film terdahulu.
Ceritanya sih si Bruce kepilih jadi anggota Kongres amrik. Jadinya harus pindah ke ibukota ma keluarganya. Berhubung dia pengen banget ngelakuin sesuatu yang "besar", maka dia berdoa agar dikabulkan. Dan ternyata.....dikabulkan euy...Ngga tanggung-tanggung....dia diminta ma Tuhan tuk membuat sebuah kapal besar layaknya cerita nabi NUh.
Awalnya sih ngga ditanggapi. Tapi tiap hari semakin banyak perubahan yang akhirnya memaksa dia tuk menjalaninya, mulai dari banyaknya hewan2 berpasangan yang mengikutinya kemanapun, banyaknya kayu2 yang ditaruh di sekitar rumahnya sampai adanya perubahan fisik pada dirinya yaitu tumbuhnya jenggot yang lebat sampai tak bisa dipotong bagaimanapun. Walhasil, karena menuruti hal ini, dia diskors sebagai anggota Kongres.
Layaknya seorang Nabi, tentunya dia dicemooh sama masyarakat dan keluarganya. Hanya keluargaya lah yang akhirnya mau rujuk dan kembali membantunya. Tiba saatnya, hewan2 dah pada masuk, hanya orang2 yag menontonya yang ngga mau masuk serta kedalamnya. Ternyata, alasan pembangunannya adalah karena ada gejala keretakan dis ebuah bendungan di dekat lokasi rumah si Evan. Dan lokasi perumahan si Evan sendiri juga bermasalah karena ditengarai sebagai hasil transaksi terlarang oleh seorang anggota KOngres.
Bendungan pun retak dan orang2 pun terpaksa masuk kedalam kapal itu. Air bah yangtiba pun menghancutkna seluruh perumahan itu dan menghanyutkan semua yang ada. Akhirnya kapalnya behenti di depan Capitol Hill dan semua pun terungkap. Yaaa.....Happy ending lah pokoke.
Sebetulnya sih film ini jelas2 banget "ngenyek" agama samawi karena tema yang dipake. Tetapi terlepas kontroversi tersebut, film ini mampu tuk menghadirkna sebuah komedi dengan gaya yang berbeda dengan prekuelnya tetapi sama2 lucu. Memang hal ini banyak dipengaruhi gaya si Steve Carell (pemeran Evan) yang berbeda ma Jim Carey (pemeran Bruce Nolan). Tapi gpp-lah.
Hal lain yang menjadi perhatian di film ini adalah diangkatnya isu lingkungan. Asli...aku ngga bakal nyangka hal ini sebagai tema utama film ini sampai akhir ceritanya. Selain itu, film ini juga mengajarkan betapa pentingnya keluarga dalam menghadapi godaan dan cemohan tetangga dalam menjalankan tugas "suci" dari langit. Intinya jangan lupakan peran keluarga sesukses apapun anda.
Aku ngga tau apa bakal dibuat lanjutannya. Kalopun iya....tebakan gw kalo ngga dari kisah nabi Musa ya Nabi Ibrahim. Aku sih menikmatinya sebagai film aja, ngga perlu terlalu serius memikirkan kontroversi yang ada.
Temanya sih hampir hampir sama dengan prekuelnya. Tapi kali ini nih ceritanya Tuhan tidak lagi memberi tugasnya pada seorang manusia tetapi menunjuk seorang manusia tuk jadi seorang nabi. Dan manusia yang apes tersebut tidak lain adalah Evan Baxter. Kalo lupa orang ini adalah rival si Bruce Nolan pada film terdahulu.
Ceritanya sih si Bruce kepilih jadi anggota Kongres amrik. Jadinya harus pindah ke ibukota ma keluarganya. Berhubung dia pengen banget ngelakuin sesuatu yang "besar", maka dia berdoa agar dikabulkan. Dan ternyata.....dikabulkan euy...Ngga tanggung-tanggung....dia diminta ma Tuhan tuk membuat sebuah kapal besar layaknya cerita nabi NUh.
Awalnya sih ngga ditanggapi. Tapi tiap hari semakin banyak perubahan yang akhirnya memaksa dia tuk menjalaninya, mulai dari banyaknya hewan2 berpasangan yang mengikutinya kemanapun, banyaknya kayu2 yang ditaruh di sekitar rumahnya sampai adanya perubahan fisik pada dirinya yaitu tumbuhnya jenggot yang lebat sampai tak bisa dipotong bagaimanapun. Walhasil, karena menuruti hal ini, dia diskors sebagai anggota Kongres.
Layaknya seorang Nabi, tentunya dia dicemooh sama masyarakat dan keluarganya. Hanya keluargaya lah yang akhirnya mau rujuk dan kembali membantunya. Tiba saatnya, hewan2 dah pada masuk, hanya orang2 yag menontonya yang ngga mau masuk serta kedalamnya. Ternyata, alasan pembangunannya adalah karena ada gejala keretakan dis ebuah bendungan di dekat lokasi rumah si Evan. Dan lokasi perumahan si Evan sendiri juga bermasalah karena ditengarai sebagai hasil transaksi terlarang oleh seorang anggota KOngres.
Bendungan pun retak dan orang2 pun terpaksa masuk kedalam kapal itu. Air bah yangtiba pun menghancutkna seluruh perumahan itu dan menghanyutkan semua yang ada. Akhirnya kapalnya behenti di depan Capitol Hill dan semua pun terungkap. Yaaa.....Happy ending lah pokoke.
Sebetulnya sih film ini jelas2 banget "ngenyek" agama samawi karena tema yang dipake. Tetapi terlepas kontroversi tersebut, film ini mampu tuk menghadirkna sebuah komedi dengan gaya yang berbeda dengan prekuelnya tetapi sama2 lucu. Memang hal ini banyak dipengaruhi gaya si Steve Carell (pemeran Evan) yang berbeda ma Jim Carey (pemeran Bruce Nolan). Tapi gpp-lah.
Hal lain yang menjadi perhatian di film ini adalah diangkatnya isu lingkungan. Asli...aku ngga bakal nyangka hal ini sebagai tema utama film ini sampai akhir ceritanya. Selain itu, film ini juga mengajarkan betapa pentingnya keluarga dalam menghadapi godaan dan cemohan tetangga dalam menjalankan tugas "suci" dari langit. Intinya jangan lupakan peran keluarga sesukses apapun anda.
Aku ngga tau apa bakal dibuat lanjutannya. Kalopun iya....tebakan gw kalo ngga dari kisah nabi Musa ya Nabi Ibrahim. Aku sih menikmatinya sebagai film aja, ngga perlu terlalu serius memikirkan kontroversi yang ada.
No comments:
Post a Comment