Minal Aidin Wal Faidzin, Taqabbalallahu mina wa minkum, Mohon Maaf Lahir dan Batin
I guess that what's I'm gonna say first. Ngga kerasa dah setaun berlalu sejak Idul fitri yang terakhir. Dan kebetulan pula, blog ini juga telah melewati ultahnya yang pertama pula. Tanjoubu Omedetto Gozaimasu. 4 the blog itself, I'll talk bout it in a seperate writing. This time, it's all bout the past days around Eid Fitri.
Sejarah pasti berulang kata orang bijak, tapi gw benar2 ngga nyangka bakal berulang secapat ini. MAksudnya kenapa aku harus mengalami badan nggreges menjalang Eid Fitri dan selama asa itu?Awal puasa aku juga dah mengalami hal serupa samapi rasanya ragu banget waktu itu apakah aku sanggup menjalani puasa tepat pada waktunya. Sebetulnya cuma masuk angin biasa dan gejala kecil akan flu. Tapi aku masih kepikiran ampe sekarang apa yang kira2 menyebabkan aku jadi seperti ini???
Kalo sekarang ngga sembuh2 emang karena akunya sih yang agak bandel minum dan makan es serta diterpa hembusan AC mobil yang "mak..nyeeettt" banget rasanya selama berpergian ke rumah-rumah kerabat. Tuk yang pertama sih, oke lah.... gw ngaku salah tapi tuk yang kedua...asli....bagaikan buah singkong...eh...buah simalakama. Habisnya kalo AC mobil dimatiin, sekeluarga bkal kepanasan. Tapi kalo dihidupin...gw-nya yang bakal masuk angin tuk kemudian badan terasa nggreges ngga karuan.
Terlepas dari masalah masuk angin yang membuatku ampe detik ini masih merasakan nggreges yang lumayan, banyak hal yang bisa dibicarakan. Entah kenapa, rasanya Eid Fitri tahun ini kok aneh banget rasanya. Seperti dah lama banget ngga mengalami Eid Fitri dengan keluarga di tempat yang sama. Habisnya selama 6-7 tahun terakhir sejak aku di Malang, Eid Fitri selalu dirayakan di tempat lain dan bukan di rumah dewe. Baru kali ini bisa dilakukan bersamaan sejak rumah ini di Dieng selesai.
Tapi itu dia, rasanya malah ada yang ilang bagiku,khususnya selama puasa berjalan. Setelah kuingat ternyata karena aku seakan merindukan nuansa puasa di kos-kosan. Emang sih.....tempat itu memberikan banyak kenangn yang ngga bisa kulupakan. Sayangnya anak2 disana sendiri banyak yang dah pada keluar. If only I could relive those good old days again......Sayangnya kita harus menghadapi apa yang ada sekarang dan didepan kita selalu...
Selain itu, Eid Fitri tahun ini juga lebih damai rasanya. Maksudnya bisa Eid barengan. Tahun2 sebelumnya soalnya mesti adu mulut soalnya gwnya yang emang lebaran duluan daripada segenap anggota keluargaku. Why...?The usual thing...yakni karena perbedaan pandangan mengenai metode mana yang harus diikuti. Gw sih milih rukyat global dan keluargaku milih rukyat lokal. GW sendiri sih secara pribadi walopun pengen banget mengajak mereka barengan dengan gw tpi sepertinya susah banget jadinya gw sih ngga keberatan kalo mereka punya pandangan mereka sendiri tentang hal ini. Namun yang seringkali aku sayangkan kenapa ketika aku menyatakan posisi dan pandanganku kemudian orang lain menganggapku orang lain???Tanya Kenapa....?Wajar aja sih kalo demikian, namun yang seringkali aku temui adalah resistensi yang terlalu berlebihan dari orang2 disekitarku untuk paling2 mau diajak berdiskusi tuk masalah ini. Sejauh ini pun kalopun ada yang mau aku ajak diskusi mereka pun ngga mengikuti cara gw. Tapi paling ngga mereka mu menghargai dan ngga mempersoalkan apa2 yang kulakukan.
Memang, ketika menghadapi hal semacam ini, risiko dan dosa yang mungkin timbul harus ditanggung sendiri2. TApi aku rasa itu merupakan hal yang semestinya dan lumrah. Aku hanya ngga pernah habis pikir sampai sekarang kenapa banyak orang ngga mau membuka akal dan mata hatinya tuk berdiskusi secara terbuka???Walaupun aku sendiri masih banyak melakukan dosa sana sini tapi aku rasanya hal semacam ini tentunya tidak menghambat keinginan kuat dari lubuk hatiku tuk memperbaiki diri bukan, emangnya kebenaran harus selalu datang dari orang yang hidup bersih terus???
Hal lainnya sih nggak banyk selain brusaha menyibukkan diri di tengah kebosanan hebat yang melandaku selama 2 minggu terakhir ini. Dan anehnya hl ini justru semakin menjadi-jadi ketika keluargaku telah berkumpul semua. Bukannya aku ngga senang keluargaku kumpul, hnya saja kok rasanya sumpek dan strezz luar biasa jika mereka ada. Pengennya nyari suasana yang baru nan segar dimana aku bisa menikmatinya hanya untuk diriku sendiri. Apa ini gara2 aku merasa bosan karena aktiviasku sehari-hari yang itu-itu saja??Kemungkinan besar sih iya....But one problem still lies ahead...what shall i do to get rid of this boredom???
I guess that's all for now. I'm planning on writing a sort of annual review of what just happened this past year. It would also serve as my self introspection. C ya....^_^
I guess that what's I'm gonna say first. Ngga kerasa dah setaun berlalu sejak Idul fitri yang terakhir. Dan kebetulan pula, blog ini juga telah melewati ultahnya yang pertama pula. Tanjoubu Omedetto Gozaimasu. 4 the blog itself, I'll talk bout it in a seperate writing. This time, it's all bout the past days around Eid Fitri.
Sejarah pasti berulang kata orang bijak, tapi gw benar2 ngga nyangka bakal berulang secapat ini. MAksudnya kenapa aku harus mengalami badan nggreges menjalang Eid Fitri dan selama asa itu?Awal puasa aku juga dah mengalami hal serupa samapi rasanya ragu banget waktu itu apakah aku sanggup menjalani puasa tepat pada waktunya. Sebetulnya cuma masuk angin biasa dan gejala kecil akan flu. Tapi aku masih kepikiran ampe sekarang apa yang kira2 menyebabkan aku jadi seperti ini???
Kalo sekarang ngga sembuh2 emang karena akunya sih yang agak bandel minum dan makan es serta diterpa hembusan AC mobil yang "mak..nyeeettt" banget rasanya selama berpergian ke rumah-rumah kerabat. Tuk yang pertama sih, oke lah.... gw ngaku salah tapi tuk yang kedua...asli....bagaikan buah singkong...eh...buah simalakama. Habisnya kalo AC mobil dimatiin, sekeluarga bkal kepanasan. Tapi kalo dihidupin...gw-nya yang bakal masuk angin tuk kemudian badan terasa nggreges ngga karuan.
Terlepas dari masalah masuk angin yang membuatku ampe detik ini masih merasakan nggreges yang lumayan, banyak hal yang bisa dibicarakan. Entah kenapa, rasanya Eid Fitri tahun ini kok aneh banget rasanya. Seperti dah lama banget ngga mengalami Eid Fitri dengan keluarga di tempat yang sama. Habisnya selama 6-7 tahun terakhir sejak aku di Malang, Eid Fitri selalu dirayakan di tempat lain dan bukan di rumah dewe. Baru kali ini bisa dilakukan bersamaan sejak rumah ini di Dieng selesai.
Tapi itu dia, rasanya malah ada yang ilang bagiku,khususnya selama puasa berjalan. Setelah kuingat ternyata karena aku seakan merindukan nuansa puasa di kos-kosan. Emang sih.....tempat itu memberikan banyak kenangn yang ngga bisa kulupakan. Sayangnya anak2 disana sendiri banyak yang dah pada keluar. If only I could relive those good old days again......Sayangnya kita harus menghadapi apa yang ada sekarang dan didepan kita selalu...
Selain itu, Eid Fitri tahun ini juga lebih damai rasanya. Maksudnya bisa Eid barengan. Tahun2 sebelumnya soalnya mesti adu mulut soalnya gwnya yang emang lebaran duluan daripada segenap anggota keluargaku. Why...?The usual thing...yakni karena perbedaan pandangan mengenai metode mana yang harus diikuti. Gw sih milih rukyat global dan keluargaku milih rukyat lokal. GW sendiri sih secara pribadi walopun pengen banget mengajak mereka barengan dengan gw tpi sepertinya susah banget jadinya gw sih ngga keberatan kalo mereka punya pandangan mereka sendiri tentang hal ini. Namun yang seringkali aku sayangkan kenapa ketika aku menyatakan posisi dan pandanganku kemudian orang lain menganggapku orang lain???Tanya Kenapa....?Wajar aja sih kalo demikian, namun yang seringkali aku temui adalah resistensi yang terlalu berlebihan dari orang2 disekitarku untuk paling2 mau diajak berdiskusi tuk masalah ini. Sejauh ini pun kalopun ada yang mau aku ajak diskusi mereka pun ngga mengikuti cara gw. Tapi paling ngga mereka mu menghargai dan ngga mempersoalkan apa2 yang kulakukan.
Memang, ketika menghadapi hal semacam ini, risiko dan dosa yang mungkin timbul harus ditanggung sendiri2. TApi aku rasa itu merupakan hal yang semestinya dan lumrah. Aku hanya ngga pernah habis pikir sampai sekarang kenapa banyak orang ngga mau membuka akal dan mata hatinya tuk berdiskusi secara terbuka???Walaupun aku sendiri masih banyak melakukan dosa sana sini tapi aku rasanya hal semacam ini tentunya tidak menghambat keinginan kuat dari lubuk hatiku tuk memperbaiki diri bukan, emangnya kebenaran harus selalu datang dari orang yang hidup bersih terus???
Hal lainnya sih nggak banyk selain brusaha menyibukkan diri di tengah kebosanan hebat yang melandaku selama 2 minggu terakhir ini. Dan anehnya hl ini justru semakin menjadi-jadi ketika keluargaku telah berkumpul semua. Bukannya aku ngga senang keluargaku kumpul, hnya saja kok rasanya sumpek dan strezz luar biasa jika mereka ada. Pengennya nyari suasana yang baru nan segar dimana aku bisa menikmatinya hanya untuk diriku sendiri. Apa ini gara2 aku merasa bosan karena aktiviasku sehari-hari yang itu-itu saja??Kemungkinan besar sih iya....But one problem still lies ahead...what shall i do to get rid of this boredom???
I guess that's all for now. I'm planning on writing a sort of annual review of what just happened this past year. It would also serve as my self introspection. C ya....^_^
No comments:
Post a Comment