Friday, February 01, 2008

Life Long X-perience

Alhamdulillah, sekarang sudah menempati asrama yang telah dibayar ma Ayah beberapa hari yang lalu. Ada beberapa sisi baik dan ngga baik di sini sih. Yang baik adalah sekarang gw dah bisa tenang dengan adanya sebuah tempat yang bakal gw tempati selama 1 tahun kedepan. Selain itu jaraknya yang dekat dengan kampus dan tempat belanja membuat aku ngga bingung2 ketika harus berangkat kuliah ato perlu beli2 barang kebutuhan pribadi. Yang jelek...??Hmmm....bisa dibilang banyak sih. Well....suasananya disini sih tenang...tapi terlalu tenang. Benar2 cocok bagi yang niat kuliah tanpa bersosialisasi. Selain itu tempat gw bisa dibilang jauh dari segala keramaian kota. Walo cuma berjarak 10 km ato sekitar 1/2 jam perjalanan, tapi hal ini sudah cukup membuat suasana terisolir kentara coz disekitar kampus hanya ada rumah2 penduduk yang bernuansakan kota Raccoon City di Resident Evil, Sepiiiiiii.......

Eniwei, like it or not yang jelas gw harus bisa bertahan di tempat ini bagaimanapun juga. I hope I'll survive somehow. Bicara masalah akomodasi dan pencariannya, gw jadi inget si Evy. Akhirnya ketemu juga Selasa kemaren di lobi hotel setelah aku cek out. At first look, she does have a chinese look, sesuatu yang rupanya salah coz dia rupanya asli dari Kal-Sel. Terlepas bagaimana rupa dan sukunya, yang jelas aku cukup senang ada teman ngobrol di awal2 masaku di Perth, apalagi merupakan sesama orang Indonesia. Untungnya dia juga bareng ma kakaknya selama disini. Jadinya ngobrolnya juga tambah rame pula.

I really have to thank her too karena ada yang mbantuin aku ngusung2 barang ketika aku pindah dari hotel ke Asrama. Soalnya barang2 ku buanyaaakk banget. Aslinya sih ngga seberapa berat tapi selama di hotel jadi ketambahan beberapa barang kebutuhan tuk di kamar. That made things much more heavier than expected. Selesai nro barang di kamar, gantian gw menemani dia nyari akomodasi. Sayang beribu sayang, layanan yang kudapat di Curtin housing service tuk mencari akomodasi off campus beberapa hari lalu ngga bisa dia nikmati. Ini dikarenakan dia masih harus menempuh ELICOS dulu disini. Kami diminta datang langsung ke gedung CIC tuk mencari informasi disana berhubung dia merupakan siswa sana. Housing services juga menyatakan hanya akomodasi on campus saja yang bisa mereka sediakan tuk siswa ELICOS.

Di CIC sendiri, kami akhirnya bisa mendapatkan beberapa info mengenai yang dia cari. Sayangnya, hanya 3 yang berhasil dikonfirm malamnya. Setelah itu kami kemudian makan siang dan kami berpisah karena mereka harus menjemput adik mereka. Back to my room, everything felt different. Ketika disinilah aku menyadari betapa terisolirnya aku dari keramaian. Dengan begini jadinya aku paling ngga harus nyempeti diri jalan2 ke kota tuk menghilangkan kejenuhan dan rasa sepi disini. Saking bingung harus ngapain, gw cuma sempet belanja makanan doang kedepan sorenya dan kemudian mengurung diri di kamar sampai aku ketiduran gara2 rasa capek seharian. Sialnya pula, entah karena kaget ato panas, tengah malam aku terbangun. Untung si denok mbalas sms yang kukirim siangnya. At least that made me occupied till the next 2 hours till I felt asleep again.

Esoknya, aku memutuskan tuk jalan2 di kampus tuk mengenal gedung2 kuliahku dan tempat2 yang harus kusinggahi selama prep dan O week. Planku sih bakal makan waktu 2 jam tapi ternyata hanya makan 1 jam. Padahal kecepatan jalanku sudah kuperlambat dan kuusahakan sesantai mungkin. Selesai itu gw kembali ke kamar. Ngga banyak yang kulakukan disana sampai waktu janjian sorenya dengan Evy cs tuk nemeni nyari kos. Paling2 berusaha tidur siang, sesuatu yang gagal karena panasnya hawa disini. Juga belanja kebutuhan yang belum terbeli diseberang dan menata isi lemariku.

Sorenya ku bertemu lagi dengan Evy. Selain kakaknya, kali itu dia juga mengajak adik lakinya. Tempat pertama yang kami singgahi adalah sebuag rumah di daerah karawara di belakang Erica Underwood House. Sebetulnya tempatnya sih asik2 aja, gede, ada laundry-nya. Sayangnya tempatnya tampak jorok ngga pernah dibersihin didalamnya. Berlanjutlah kami ke tempat berikutnya. Sayangnya karena bis berikutnya lama banget, kami terpaksa harus berjalan kaki dari halte bis Curtin ke tempatnya. Ngga jauh sih tapi sepinya jalan yang membuat kita berpikir apakah kita emang sedang ada di kota yang berpenghuni. Sampai juga di tempat terakhir. Kali ini tempatnya agak mendingan. Pemilik rumah juga menawarkan tuk melihat2 lokasinya yang satu lagi. Namun segala mulai tampak malam. Aku jadi tanya ke yang punya rumah apakah dia bisa mengantar aku pulang sampai depan shopping center. Dia bilang selama aku ngga terburu dia bisa. Aku terpaksa mengiyakan. At least daripada harus nunggu bis lama dan di tempat yang sepi.

Selesai melihat lokasi satu lagi, aku berpisah ma rombongan Evy. Jadilah aku sendirian ama yang punya rumah. Sebelum mengantarku pulang, dia bilang mau njemput ibunya di rumah yang sebelumnya. Selama menunggu, untungnya dia juga mengajakku ngobrol mengenai berbagai hal. Dari itu aku mengenalnya dengan nama Miss Kim, seorang warga Thailand. Banyak yang kami obrolkan. Well, I had to keep the speaking alive to make things more livelier. Walo harus nunggu agak lama , tapi aku lega ada juga teman bicara selama nunggu. Akhirnya, walo aku baru sampai di kamar jam 1/2 9, Aku sangat berterima kasih dia mau berbaik hati mengantarku. Aku ngga bisa membayangkan jika harus nunggu di halte sore2 dalam suasana sepi. Walo tampak terang karena masih summer, masalahnya jalan2 dah pada sepiiii banget. Seakan ditinggal seluruh penduduk entah kemana.

Malamnya, aku cuma mandi dan makan malam sambil menikmati acara TV yang ada. Masih untung acara TV disini lebih bermutu jadi ada sedikit hiburan di tengah waktuku sini yang sepi. Sungguh 2 hari pertama disini yang gimana rasanya. Tuk esok dan lusanya, aku sudah membuat plan yang lebih matang agar waktu disini bisa lebih berguna dan ngga terasa sepi. Salah satunya adalah dengan jalan2 ke kota pada Jumat besok. Planku sih pengen ngenet. Tapi aku juga plan mau sekalian lapor diri ke konjen dan juga memanfaatkan waktu luang yang ada tuk menikmati beberapa hal yang belum sempet kurasakan seperti naik jalur CAT. Ohya...berhubung Jumat sekalian mau nyoba Jumatan di masjid yang kebetulan ada di kota Perth. I'm gonna make the most out of it in that day. My hope till Prep week starts......May my days be more colorfull and I could make new friends, aminnnn......

No comments:

Post a Comment