Pertama kali film ini diperkenalkan ma si lim. Awalnya gw kira cuma sebuah film komerdi biasa khas dari si Adam Sandler. Dan emang iya, film komedi. Cuman bagi gw film ini bukan sekedar film komedi biasa tapi banyak hikmah yang bisa diambil terkait kehidupan. Jarang2 ada film komedi yang bisa mencampurkan unsur lucu dan serius dengan cara yang pas dan unik seperti film ini.
Storyline : What'll u do if u got an universal remote control that can control u'r life? That's what Michael (Adam Sandler) got. Awalnya cuma sekedar nyari remote control yang bisa tuk segala perangkat elektronik.Apa daya ia ketemu Morty yang memberinya alat aneh yang rupanya bakal mengubah seluruh hidupnya. Awalnya aq kira bakal sad ending, but it seems that the director managed to get the story to a happy ending.
Realizm : Kalo tuk masalah remote controlnya sih jelas banget khayal, tapi masalah hidup yang dihadapi, ini jelas nyatanya, terutama bagi para suami yang telah punya keluarga di rumah. Cerita ini mampu mengangkat realita para salaryman dengan segala lika liku kehidupan keluarga, kantor dan ambisi jadi satu.
Acting : Rasanya baru kali ini aku ngeliat peran si Adam Sandler begitu dewasa. Aktingnya si Kate Beckinsale juga bagus disini ketika memerankan istrinya si Michael.Secara keseluruhan aktingnya semua sangat mendukung storylinenya sehingga pesan yang ingin disampaikan melalui film ini tersampaikan.
Hikmah :
Utamakan keluarga. Itulah kata2 terakhir si Michael di film ini sebelum ia mati. Memang, ambisi dan beban kerja mampu mengubah suami yang awalnya perhatian terhadap keluarga menjadi seseorang yang buta dan mementingkan kerja belaka. Aq salut terhadap istri (mantan) si Michael yang walopun telah cerai tapi tetep dapat menjaga hubungan baik dengan Michael dan membina anak2nya agar tetap menghormati ayahnya, yang telah mencampakkan mereka demi cita2 dan kerjanya. Kata2nya si Morty juga patut diinget, In the End, It's Only Cornflakes....dengan kata lain, akhirnya cuma hal yang nggletek. Sama halnya dengan si Michael yang akhirnya mampu menjadi CEO di kantornya, tapi keluarganya tercerai berai karena ketidakperhatiannya terhadap kelurgany yang berharga.
Thursday, January 18, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment